Pada tanggal 9 September 2022 TIM PKM-KC Institut Teknologi Kalimantan mengunjungi puskesmas Karang joang, Kec. Balikpapan Utara. Mereka mensosialisasikan Hasil Inovasi Mereka kepada tenaga ahli gizi pada Puskesmas Karang Joang.
Tim PKM - KC dari Institut Teknologi Kalimantan beranggotakan lima orang mahasiswa dari program studi Teknik Elektro dan Informatika membuat alat antropometri digital dengan sensor suhu berbasis internet of things sebagai Alat pengukuran status gizi pada pasien imobilitas. alat ini diberi nama ALTHEA yang dibuat oleh Muhammad Luthfy Pratama, Muhammad Wahyu Ichsan, Andrie Andika Sinukaban, Muhammad Ibnu Habbil Sunarno, dan Ahmad Rusdianto Andarina Syakbani dengan dosen pembimbing Sena Sukmananda Suprapto, S.T, M.T.
Alat ALTHEA ini menggunakan variabel pengukuran dari lingkar lengan, panjang ulna, dan suhu tubuh untuk mendapatkan hasil dari pengukuran status gizi dan energi ekspenditur pada pasien imobilitas, kemudian data yang telah didapatkan dari hasil perhitungan akan dikirimkan ke website melalui barcode pada aplikasi ALTHEA pada smartphone.
Menurut Luthfy alat ini dapat membantu perawat dan ahli gizi dalam mengukur gizi dari pasien yang imobilitas “Alat ini diharapkan dapat memudahkan para perawat dan ahli gizi untuk mengetahui status gizi dan energi yang dibutuhkan pasien yang tidak dapat berdiri atau berjalan” kata luthfy, Senin (09/09/2022).
Pada hasil sosialisasi pada puskesmas karang joang alat althea digunakan langsung oleh tenaga ahli gizi pada pasien ibu hamil. Heksa Agung Darojat selaku pelaksana gizi puskesmas karang joang sangat tertarik pada alat yang telah dibuat.
“alat ini memuaskan, sangat beragam dan efektif. Working properly, meskipun masih prototype tetapii berfungsi sesuai dengan parameter yang diharapkan.” kata Heksa Agung, Senin (09/09/2022).
Dan pada tanggal 20 September 2022 TIM PKM-KC Institut Teknologi Kalimantan juga mengunjungi Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Disana juga menggunakan langsung alat pada pasien yang tidak dapat berdiri pada kursi roda.
Nyonya S Tidak dapat berdiri dikarenakan memiliki penyakit gula sehingga alat ini mampu untuk mengukur estimasi berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan nilai status gizi dan kebutuhan energi yang dibutuhkan.
Menurut Nolis Galih sebagai perawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan “alat ini Cukup baik, memuaskan, dan efektif. 9 dari 10 puas dengan alat ini” kata Nolis Galih, Senin (20/09/2022).